Rabu, 12 Desember 2012

6 Mitos Wanita Sulit Hamil


6 Mitos Wanita Sulit Hamil 
 
 
Ada berbagai mitos seputar kesuburan. Misalnya benarkah sperma yang encer membuat wanita sulit hamil atau apakah memang suntik KB bisa membuat wanita tidak subur?

Mitos-mitos seputar hal-hal yang penyebab wanita sulit hamil ini kerap ditanyakan pada konsultan seks wolipop, dr. Vanda Mustika. Berikut ini enam mitos soal 'kenapa wanita belum juga hamil' yang paling sering ditanyakan:

1. Mr. Happy Bengkok
Pada saat ereksi, darah mengalir ke dalam rongga-rongga di dalam penis, sehingga penis menjadi membesar dan mengeras. Tidak pada semua orang rongga ini simetris kanan dan kiri, pada beberapa orang terdapat ketidaksimetrisan antara rongga kanan dan kiri sehingga pada saat ereksi sedikit melengkung ke kanan atau ke kiri.

Kelengkungan penis masih dianggap normal bila sedikit deviasi ke kanan atau ke kiri. Hal ini juga tidak akan mempengaruhi hubungan seksual anda, apalagi mempengaruhi kesuburan, karena pada dasarnya penis hanya merupakan saluran lewatnya cairan sperma.

2. Kualitas Sperma
Dalam pemeriksaan kesuburan, biasanya akan diperiksa kuantitas dan kualitas sperma. Kualitas sperma menyangkut berapa persen sperma yang masih aktif bergerak, maupun kandungan zat-zat untuk nutrisi sperma di dalam cairan mani dan juga bentuk sperma baik kepala maupun ekornya.

Kualitas sperma di bawah 25% artinya jumlah sperma yang bentuknya utuh (tidak cacat) dan masih aktif bergerak jumlahnya di bawah 25%, sedangkan setidaknya harus ada lebih dari 40% sperma yang masih baik dan aktif bergerak untuk dapat membuahi sel telur untuk dapat terjadinya kehamilan.

Sperma yang mati atau rusak ini bisa disebabkan karena kematian atau rusak setelah diproduksi. Hal ini bisa karena daerah skrotum sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan sering terpapar oleh suhu yang tinggi.

Suhu yang tinggi misalnya kebiasaan menggunakan celana dalam ataupun celana yang terlalu ketat atau bahan yang terlalu tebal (seperti celana jeans), menggunakan transportasi sepeda motor yang terlalu lama di siang hari, ataupun tuntutan pekerjaan yang mengharuskan duduk di atas alas yang bersuhu tinggi seperti mesin, dan sebagainya. Suhu tinggi ini bisa merusak sperma dan menyebabkan kematian sperma.

3. Obat Penunda Haid
Obat penunda haid biasanya diberikan berupa tambahan hormonal untuk menunda terjadinya menstruasi. Selama hormon tersebut masih diminum maka menstruasi tidak akan terjadi, dan setelah berhenti diminum maka menstruasi akan kembali seperti biasanya, kecuali bila hormon tersebut diminum dalam jangka waktu panjang.

Untuk mengetahui apakah obat penunda haid itu masih berpengaruh atau tidak pasca berhenti memakai? Dokter Vanda menyarankan cek dan perhatikan siklus haid sekarang. Seandainya siklus haid anda sudah kembali normal, maka obat penunda haid yang anda minum sudah tidak ada efeknya lagi, dan tidak menyebabkan Anda lambat haid.

4. Sperma Encer
Sperma berbentuk cairan dengan kekentalan yang berbeda pada setiap orang, ada yang memiliki sperma yang kental dan ada juga yang memiliki sperma yang lebih encer. Kental atau encernya sperma tidak mempengaruhi kualitas sperma itu dan sama-sama dapat membuahi bila memang spermanya baik.

Oleh karena vagina berbentuk seperti sebuah tabung yang pipih maka dengan adanya gravitasi maka cairan sperma ini tentunya akan keluar lagi dari vagina. Namun kehamilan tetap terjadi karena biasanya ada bagian yang sangat kental yang keluar di awal ejakulasi akan menempel langsung di mulut rahim dan spermanya akan langsung berenang melewati mulut rahim menuju sel telur.

5. Tubuh Gemuk
Berat badan Anda berlebih, bisa jadi berpengaruh terhadap terjadinya kehamilan. Hal ini karena metabolisme hormon estrogen (hormon perempuan) berhubungan dengan metabolisme lemak, yang dapat mengalami gangguan saat berat badan berlebih. Wanita dengan berat badan berlebih sering mengalami polikistik ovarium dimana indung telurnya menjadi menebal dan tidak mampu untuk mengeluarkan sel telur saat waktunya ovulasi.

Namun agar lebih jelas mengetahui apakah memang berat badan atau bukan yang jadi penyebab sulit hamil, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesuburan dulu. Harus dipastikan tidak ada masalah dari segi bentuk alat reproduksi, serta fungsinya; saluran telur juga harus dipastikan tidak mengalami penyumbatan. Yang tidak kalah pentingnya adalah kadar hormon, kadar hormon ini juga sangat berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.

6. Suntik KB
Efektivitas kontrasepsi hormonal tidak berbeda pada pasangan yang sudah mempunyai anak atau yang belum pernah memiliki anak (baru menikah). Perbedaannya adalah pada pasangan yang belum pernah memiliki anak, belum terbukti baik suami maupun istrinya memiliki sistem reproduksi yang sehat dan mampu menghasilkan kehamilan, namun sudah menggunakan kontrasepsi hormonal.

Dengan efektivitas yang sama artinya kemampuan kontrasepsi hormonal tersebut baik suntik maupun pil dapat mencegah kehamilan dan pada saat penggunaannya dihentikan, setelah masa bekerjanya habis, akan dapat menghasilkan kehamilan seperti halnya sebelum penggunaan.
(rha/wolipop.detik.com) 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar