BAB I
KONSEP PEMBERIAN MAKANAN
1.1 Kebutuhan nutrisi dan nutrient yang normal pada kelompok Usia 6 bulan – 1 tahun dalam 24 jam
Pertumbuhan bayi sangat cepat antara usia enam bulan sampai satu tahun. Hal ini berpengaruh besar pada pola pemberian makannya. Pada usia enam bulan, bayi masih perlu dipangku untuk duduk dan harus dipegang saat makan. Tetapi sejak usia delapan bulan, kekuatan dan keseimbangan untuk duduk sendiri telah berkembang, dan bayi mulai dapat menggunakan kursi tinggi. Pada usia enam bulan, bayi telah mampu mengambil dan meraih sendok, meski gerakannya belum begitu baik. Pada usia tujuh bulan atau delapan bulan, bayi telah mampu meraih dan menentukkan arah dengan baik. Dengan memanfaatkan jari-jarinya, bayi dapat memegang makanan kecil atau sendok, dan menggunakannya secara lebih terarah. Gerakan bayi semakin berkembang saat usianya satu tahun. Tangan dan mata sudah baik sehingga sebutir kacang atau kismis dapat diambilnya dengan baik. Bayi pun kini sudah dapat minum dari cangkir atau gelas.
Sumber : http//:www.google.com//Tumbang Anak//
1.1.1 Prinsip Gizi Seimbang Pada Bayi 6 – 12 Bulan
Kebutuhan gizi bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan dewasa. Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna bahan makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari ASI ibu yang yaitu dengan kadar 4 – 5 % dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang diperlukna 58% dari kalori total dalam susu matur. Mineral yang diperlukan dalam masa ini terdiri dari kalsium, pospor, klor, kalium, dan natrium yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan si bayi. Sedangkan untuk vitamin bervariasi sesuai dengan diet ibu. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang disebut dengan Makanan Pendamping Asi (MP – ASI). MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP – ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi.
Pada keadaan biasa, MP-ASI dibuat dari makanan pokok yang disiapkan secara khusus untuk bayi, dan diberikan 2-3 kali sehari sebelum anak berusia 12 bulan. MP-ASI harus bergizi tinggi dan mempunyai bentuk yang sesuai dengan umur bayi. Sementara itu ASI harus tetap diberikan secara teratur dan sering.
Sumber: Asfuah,Siti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika
1.1.2 Kebutuhan Gizi Umum pada Bayi 6 – 12 Tahun.
a) Asam lemak esensial
ASI merupakan sumber asam lemak esensial (asam lemak yang harus dipenuhi kebutuhannya dari luar tubuh) , yaitu asam linoleat dan asam alfa-linolenat. Kedua asam lemak esensial ini di dalam tubuh bayi diubah menjadi DHA (asam dokosaheksanoat) dan AA (asam arakhidonat).
Perlu diketahui, lipid (lemak) di dalam ASI terutama terdapat dalam bentuk trigeliserida (98-99%). Sedangkan sisanya, sebanyak 1-2%, adalah fosfolipid dan kolesterol. Komposisi dan kandungan lipid ASI sangat bervariasi bergantung dari tahapan laktasi dan asupan diet ibu. Lipid di dalam ASI berfungsi sebagai sumber energi. Selain itu, sebagian kecil lipid (lipid minor) berfungsi sebagai mikronutrien yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak. Lipid sebagai mikronutrien terutama terdapat dalam bentuk fosfolipid.
b) Protein
Komponen dasar dari protein, yakni asam amino, terutama berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampaipesan ( neurotransmitter ). Di dalam ASI terkandung protein sekitar 1,2 gram per 100 ml.
c) Vitamin B kompleks
Beberapa jenis vitamin B yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak adalah ,vitamin B1, vitamin B6, dan asam folat (vitamin B9). Bila kebutuhannya tidak terpenuhi, maka akan timbul gangguan terhadap pertumbuhan dan fungsi otak dan sistem saraf.
d) Kholin
Senyawa ini merupakan pembentuk sejenis neurotransmitter yang disebut asetilkolin. Kholin juga merupakan bagian dari lesitin, yaitu suatu fosfolipid yang banyak terdapat di otak sebagai pembentuk membran (dinding) sel saraf.
e) Yodium, zat besi, dan zat seng
Yodium dibutuhkan untuk pembentukan hormon tiroksin (sejenis hormon yang diperlukan dalam pembentukan protein yang membantu proses tumbuh kembang otak). Zat besi dibutuhkan dalam proses pembentukan mielin. Zat besi disimpan di dalam berbagai jaringan otak selama 12 bulan pertama sejak bayi lahir. Seng merupakan bagian darai sekitar 300 jenis enzim yang membantu pembelahan sel. Kekurangan zat seng di dalam otak dapat menyebabkan gangguan fungsi otak yang disebut ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder).
Sumber://http//:www.google.com//Perawatan Bayi Itu Penting//Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com//
1.1.3 Kandungan Gizi Pada ASI
Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi : mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin.
Mengandung zat protektif : terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak menimbulkan alergi.
Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan : sewaktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.
Menyebabkan pertumbuhan yang baik : bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.
Mengurangi kejadian karies dentis : insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.
Mengurangi kejadian maloklusi : penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.
1.1.4 Standar Kebutuhan Gizi Bayi Setiap Hari
ASI merupakan gizi bayi terbaik, sumber makanan utama dan paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. ASI eksklusif menurut WHO (World Health Organization) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI.
Setelah masa ini, bayi mesti dikenalkan dengan makanan pendamping ASI. Contohnya bubur susu, bubur saring, dan nasi tim. Mulai usia ini kapasitas pencernaan, enzim pencernaan, dan kemampuan metabolisme bayi sudah siap untuk menerima makanan lain selain ASI. Kebutuhan gizi bayi tidak tercukupi dari ASI saja. Sekitar 70% kebutuhan gizi bayi tercukupi dari ASI dan 30% dari makanan pendamping ASI.
Agar bayi memiliki memori yang memudahkan dia mengonsumsi aneka bahan makanan bergizi, maka perlu dikenalkan tekstur dan rasa sejak dini. Kesulitan pemberian makan akan jarang terjadi karena anak sudah terbiasa dengan beragam bahan makanan sejak dini, sehingga gizi bayi tidak terpenuhi.
Pendisiplinan pemberian makan secara teratur juga membentuk kebiasaan yang baik Disiplin ini penting untuk pertumbuhan fisik dan pembentukan pola hidupnya kelak.
Adapun standar kebutuhan gizi bayi setiap hari adalah sebagai berikut :
Kalori: 100-120 per kilogram berat badan.
Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 = 800/960 kkal
Protein: 1,5-2 gram per kilogram berat badan
Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4 gram
Karbohidrat: 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram
Lemak: 20 persen dari total kalori
Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram
Sumber://http//:www.asianbrain.com
1.1.5 MP-ASI ( Makanan Pendamping ASI )
Makanan pendamping ASI diberikan setelah bayi berumur 6 bulan dan tetap diberikan ASI secara teratur.
Jenis MPASI diantaranya:
a) Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon, pepaya , jeruk, tomat.
b) Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
c) Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet.
Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :
a) Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
b) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
c) Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
d) Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI :
a) Perhatikan kebersihan alat makan.
b) Membuat makanan secukupnya.
c) Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.
d) Buat variasi makanan.
e) Ajak makan bersama anggota keluarga lain.
f) Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.
g) Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.
Sumber://http//www.google.com//Gizi Seimbang Bagi Bayi//
1.2 Kebutuhan nutrisi dan nutrient secara khusus pada kelompok Usia 6 – 12 bulan
Dalam keadaan darurat, bayi seharusnya mendapat MP-ASI untuk mencegah kekurangan gizi. Untuk memperoleh MP-ASI yang baik yang dibuat secara lokal, perlu diberi tambahan vitamin dan mineral pada waktu makanan akam dihidangkan. Variasi bahan makanan untuk bayi penting karena tidak ada satupun makanan yang cukup untuk kebutuhan bayi, variasi bahan makanan yang diberikan sejak bayi akan diingat sampai dewasa, mengatasi bayi susah makan karena variasi makanan tidak akan menyebabkan bayi bosan.
MP-ASI merupakan makanan – makanan pendamping ASI yang diberikan bagi bayi diatas usia 6 bulan untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi pada bayi. Masalah gizi yang paling utama di Indonesia sampai saat ini adalah Kurang Energi Protein, Anemia, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) dan Kurang Vitamin A (KVA).
Sumber: Asfuah,Siti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika
1.2.1 Macam – Macam Bentuk Makanan Pendamping ASI
Setelah bayi berumur 6 bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya demi pertumbuhan dan perkembangannya diperlukan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI). Makanan Pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe, kacang – kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan, sayur mayur dan buah – buahan. Jenis – jenis MP-ASI yang dapat diberikan antara lain :
Makanan lumat adalah makanan yang dihancurkan atau disaring tampak kurang merata dan bentuknya lebih kasar dari makanan limat halus, contoh: bubur susu, bubur sumsum, pisang saring/dikerok, pepaya saring,tomat saring, nasi saring dan lain – lain.
Makanan lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair. Contoh : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri, dan lain – lain.
Makanan Padat adalah makanan lunak yang tidak nampak berair dan biasanya disebut makanan keluarga, contoh : lontong, nasi tim, kentang rebus, biskuit, dan lain – lain.
Sumber: Asfuah,Siti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika
1.2.2 Bahan Gizi Penyusun MP-ASI
Buah dan Sayuran: merupakan sumber vitamin, mineral dan zat gizi lainnya (zat ini penting, meskipun hanya perlu dalam jumlah kecil) serta serat, yang sangat penting. Vitamin yang penting untuk bayi dan balita antara lain vitamin A, terdapat dalam buah dan sayuran berwarna merah, hijau dan kuning; vitamin C yang banyak terdapat dalam buah dan sayuran, khususnya sayuran berwarna hijau dan jeruk, papaya, melon, dan mangga.
Makanan yang mengandung tepung (karbohidrat): seperti roti, kentang, beras, pasta dan sereal yang penting untuk sumber energy, beberapa protein dan serat, serta vitamin tertentu seperti vitamin B.
Protein (daging, ikan, telur, hasil ternak, biji-bijian, kacang-kacangan dan tahu): sangat penting untuk membantu pertumbuhan bayi anda. Selama proses penyapihan, berilah bayi anda protein dua kali dari tiga kali jadwal makannya. Protein tidak harus dari daging dan ikan. Makanan hasil peternakan, biji-bijian, dan kacang hijau yang dicampur dengan sereal juga merupakan sumber protein yang baik.
Lemak: selama dua tahun pertama bayi butuh lebih banyak lemak dalam makanannya daripada orang dewasa. Berilah susu yang mengandung lemak, keju dan yoghurt.
Serat: makanan berserat cenderung mengenyangkan bayi dan tidak mengandung gizi. System pencernaannya pun tidak dapat menerima serat dalam jumlah besar.
Sumber :Wetscot,Patsy.2003.Makanan Sehat untuk Bayi dan Balita.Dian Rakyat.Jakarta.
1.3 Cara Memilih dan Mengolah Bahan Makanan pada Kelompok Normal dan Khusus
Pengolahan bahan makanan untuk bayi disesuaikan dengan umurnya. Ini dikarenakan setiap bayi dalam masa perkembangan kemampuan sistem pencernaannya berbeda – beda. Berikut pengelolaan bahan makanan berdasarkan umur.
1) Pemberian Makanan Bayi Umur 6-9 Bulan
a. Penyerapan vitamin A dan zat gizi lain Pemberian ASI diteruskan.
b. Pada umur 6 bulan alat cerna sudah berfungsi, oleh karena itu bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 kali sehari.
c. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber lemak, yaitu santan atau minyak kelapa / margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi, memberikan rasa enak juga mempertinggi yang larut dalam lemak.
2) Pemberian Makanan Bayi Umur 9-12 Bulan.
a. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, mendekati makanan keluarga.
b. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bbubur kacang ijo, buah. Usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.
c. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke dalam makanan lembek bernagai lauk pauk dan sayuran secara berganti – ganti. Pengenalan berbagai bahan makanan sejak dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat di kemudian hari.
Sumber: Asfuah,Siti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika
Tabel 1. Definisi Pemberian Makanan Bayi
Pemberian ASI Eksklusif
(Exclusive breastfeeding) Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI yang diperas.
Pemberian ASI Predominan
(Predominant breastfeeding) Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau minuman cair lain, misal air teh.
Pemberian ASI Penuh
(Full breastfeeding) Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau ASI predominan.
Pemberian Susu Botol
(Bottle feeding) Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan botol.
Pemberian ASI Parsial
(Artificial feeding) Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau sereal atau makanan lain.
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat waktu (Timely complementary feeding) Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan.
Tabel 2. Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi
Mulai menyusui Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan.
Menyusui eksklusif Umur 0-6 bulan pertama.
Makanan pendamping ASI (MPASI) Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan (umur yang tepat bervariasi, atau bila menunjukkan kesiapan neurologis dan neuromuskuler).
Berikan MPASI Pada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan.
Teruskan pemberian ASI Sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.
Tabel 4. Jadwal Pemberian Makanan pada Bayi
Umur Macam makanan Pemberian selama 24 jam
1-2 minggu
3 mg s/d 3 bulan
3 bulan
4-5 bulan
6 bulan
7-12 bulan ASI atau
Formula adaptasi
ASI atau
Formula adaptasi
ASI atau
Formula adaptasi
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Nasi tim
Jus buah Sesuka bayi
6-7 kali 90 ml
Sesuka bayi
6 kali 100-150 ml
Sesuka bayi
5 kali 180 ml
1-2 kali 50-75 ml
Sesuka bayi
4 kali 180 ml
1 x 40-50 g bubuk
1 kali 50-100 ml
Sesuka bayi
3 kali 180-200 ml
2 x 40-50 g bubuk
1 kali 50-100 ml
Sesuka bayi
2 kali 200-250 ml
2x 40- 50 g bubuk
1 x 40-50 g bubuk
1-2 kali 50-100 ml
Sumber: //http//:www.google.com//Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, 2000//
BAB II
CARA PENYAJIAN MENU
Pemberian makanan pendamping ASI ( MP-ASI ) sangat dianjurkan pada bayi usia setelah 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan mencegah adanya kekurangan gizi pada bayi. Pemberian MP-ASI yang bervariasi akan meningkatkan minat bayi dan menghindari rasa bosan yang dialami bayi. Berikut adalah beberapa contoh penyajian menu MP-ASI.
2.1 Nasi Tim Ikan ( untuk 7 porsi )
Bahan:
• 100 g nasi
• 1,5 L air
• 1 kaleng fillet ikan salmon
• 100 g jagung kaleng
• 100 g bayam, potong kecil-kecil
• 50 g keju parut
Cara Membuat:
1. Nasi, ikan, dan jagung direbus dengan air, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.
2. Setelah menjadi bubur (lunak), masukkan bayam (setelah dimasukkan 1,5 L air)
3. Setelah didapat kekentalan yang diinginkan, matikan kompor, masukkan keju parut, aduk.
4. Saring, ampasnya diblender, kemudian dicampurkan ke hasil saringan tadi.
5. Jika kurang kental, bubur bisa dipekatkan lagi dengan cara pemanasan.
6. Kemudian masukkan bubur ke dalam cetakan es, bekukan dalam freezer.
7. Setelah beku, lepaskan dari cetakan, masukkan ke dalam plastik.
8. Ketika akan dihidangkan, cukup dipanaskan dalam microwave.
2.2 Bubur Saring Sapi
Untuk bayi setelah umur 6 bulan
Untuk 7 porsi
Bahan:
• 100 g beras
• 2,5 l air
• 200 g daging sapi tanpa lemak (untuk steak), dipotong-potong kecil
• 100 g tomat tanpa biji, potong kecil-kecil
• 100 g wortel yang telah dikupas, potong kecil-kecil
• 100 g brokoli, potong kecil-kecil
• 50 g keju parut
Cara Membuat:
1. beras dan daging sapi direbus dengan air, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.
2. Setelah beras dan daging sapi menjadi bubur (lunak), masukkan tomat, wortel dan brokoli. (kira-kira setelah dimasukkan 2 L air)
3. Setelah didapat kekentalan yang diinginkan, matikan kompor, masukkan keju parut, aduk.
4. Saring, ampasnya diblender, kemudian dicampurkan ke hasil saringan tadi.
5. Jika kurang kental, bubur bisa dipekatkan lagi dengan cara pemanasan.
6. Kemudian masukkan bubur ke dalam cetakan es, bekukan dalam freezer.
7. Setelah beku, lepaskan dari cetakan, masukkan ke dalam plastik.
8. Ketika akan dihidangkan, cukup dipanaskan dalam microwave.
2.3 Bubur Saring Ayam
Untuk bayi setelah umur 6 bulan
Untuk 7 porsi
Bahan:
• 80 g beras
• 2,5 l air
• 200 g dada ayam, dipotong-potong kecil
• 100 g tomat tanpa biji, potong kecil-kecil
• 100 g wortel yang telah dikupas, potong kecil-kecil
• 50 g keju parut
Cara Membuat:
1. Beras dan ayam direbus dengan air, air bisa ditambahkan sedikit demi sedikit, tidak sekaligus.
2. Setelah beras dan ayam menjadi bubur (lunak), masukkan tomat dan wortel. (kira-kira setelah dimasukkan 2 L air)
3. Setelah didapat kekentalan yang diinginkan, matikan kompor, masukkan keju parut, aduk.
4. Saring, ampasnya diblender, kemudian dicampurkan ke hasil saringan tadi.
5. Jika kurang kental, bubur bisa dipekatkan lagi dengan cara pemanasan.
6. Kemudian masukkan bubur ke dalam cetakan es, bekukan dalam freezer.
7. Setelah beku, lepaskan dari cetakan, masukkan ke dalam plastik.
8. Ketika akan dihidangkan, cukup dipanaskan dalam microwave.
2.4 Tim tahu lezat
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi: 252 kalori).
Bahan:
• 50 gr wortel diparut
• 50 gr tahu dihancurkan
• 50 gr tepung beras merah atau putih
• garam secukupnya
• 500 cc air
• 20 gr daun bayam diiris halus
• 50 gr tomat diiris kecil
• Gula pasir secukupnya
Cara membuat:
1. Masukkan wortel, tahu, tepung beras, dan air dalam mangkuk tahan panas kemudian ditim. Selama ditim mangkuk harus tertutup, sambil sekali- kali isinya diaduk.
2. Setelah setengah masak masukkan bayam lalu aduk lagi masak sampai tim betul2 lunak, lalu angkat.
3. Haluskan dengan blender kalau ada, kemudian saringlah dan hidangkan dengan air tomat.
Cara membuat air tomat:
• Rendam tomat dalam air panas yang baru mendidih kira2 10 menit, lalu angkat, hancurkan dan saring, tambahkan 100 cc air dan sedikit gula.
• Balita dibawah usia 6 bulan dapat disaring / dihaluskan terlebih dahulu.
Sumber: milis Dapur Bunda
2.5 Bubur Milna Sari Jeruk
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi: 252 kalori).
Bahan:
• 3 keping Biskuit Milna.
• 150 ml Susu Formula Cair.
• 50 ml Sari Jeruk manis.
Cara membuat:
1. Campur Biskuit dengan Susu hangat, aduk sampai rata.
2. Tuang dalam mangkuk, siram dengan Sari Jeruk.
3. Hidangkan segera.
Keterangan:
• Susu formula cair, dibuat dari 150 ml air hangat matang dicampur dan diaduk dengan 5 sendok takar Susu Formula Bubuk (yang biasa diminum).
Sumber: milis Dapur Bunda
2.6 Nasi Tim Cincang
Untuk bayi mulai usia 9 - 12 Bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi : 226 kalori).
Bahan:
• 500 - 750 ml Air.
• 2 sendok makan Beras.
• 50 gram Tahu, cincang.
• 25 gram Daging giling.
• 50 gram Wortel parut.
• 25 gram Tomat cincang.
• 2 sendok makan Santan kental.
• 1/2 sendok teh Garam halus.
Cara membuat:
1. Rebus Air bersama Beras, Tahu dan Daging giling. Aduk-aduk dan masukkan
2. Wortel serta Tomat. Aduk dan masak hingga sayuran matang. Angkat dari api.
3. Tuangi Santan dan tambahkan Garam. Aduk hingga tercampur rata. Angkat dari atas api. Tuangkan ke dalam mangkuk tahan panas.
4. Panaskan dandang dan kukus Nasi Tim sampai Air habis.
5. Angkat dan sajikan segera dalam keadaan hangat.
Keterangan:
• Pilihlah tahu yang masih segar, warna dan baunya belum berubah.
Sumber: milis Dapur Bunda
2.7 Nasi Tim Hati
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 bulan
Untuk 2 porsi (1 porsi: 209 kalori).
Bahan:
• 600 ml Air.
• 2 sendok makan Beras.
• 25 gram Hati Ayam, iris kecil.
• 25 gram Tempe.
• 50 gram Labu Kuning, parut.
• 1 iris Tomat matang.
• 1/4 sendok teh Garam Halus.
• 1 sendok teh Minyak.
Cara membuat:
1. Masak Air bersama Beras, Hati Ayam serta Tempe. Aduk perlahan hingga agak mengental.
2. Masukkan Labu Kuning, Tomat dan masak sambil diaduk hingga matang.
3. Tambahkan Garam dan Minyak, aduk hingga tercampur rata. Angkat, dan biarkan hingga dingin.
4. Saring atau masukkan k dalam blender dan haluskan.
5. Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera.
Keterangan:
• Pilihlah Hati Ayam yang masih utuh, tidak hancur, terutama empedunya. Bila empedu pecah, hati akan terasa pahit.
Sumber: milis Dapur Bunda
2.8 Bubur Kentang Brokoli
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 bulan
Untuk 2 porsi (1 porsi: 155 kalori).
Bahan:
• 40 gram Daging Ayam, cuci, buang lemaknya, potong kecil.
• 100 gram Tahu, potong kecil.
• 200 gram Kentang, kupas, potong kecil.
• 40 gram Wortel, kupas, potong kecil.
• 120 ml Air.
• 25 gram Brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil.
Cara membuat:
1. Masukkan Daging Ayam, Tahu, Kentang, dan Wortel ke dalam panci. Tambahkan Air, lalu masak sampai mendidih. Tutup, dan biarkan selama 30 menit.
2. Masukkan Brokoli, masak dalam keadaan tertutup selama 10 menit atau sampai brokoli lunak, angkat.
3. Masukkan ke dalam blender dan haluskan. Tuang dalam Mangkuk dan biarkan dingin.
4. Hidangkan segera.
Keterangan:
• Agar Kentang tidak berubah warna, setelah dikupas dan dibersihkan bagian lekuknya, rendam segera dengan air, sebelum diolah lebih lanjut.
Sumber: milis Dapur Bunda
2.9 Puding Roti Apel
Untuk bayi mulai usia 6 - 9 bulan
Untuk 1 porsi (1 porsi: 309 kalori).
Bahan:
• 150 gram Apel/manalagi, cuci, belah empat, dan buang bagian tengahnya
• 75 gram Roti Tawar, buang tepinya dan iris kecil
• 50ml Susu Formula
Cara membuat:
1. Panaskan dandang dan kukus Apel selama 10 - 12 menit. Angkat.
2. Kupas kulit Apel. Masukkan dalam blender dan haluskan hingga jadi pure.
3. Campur Roti dengan Susu Formula. Aduk sampai roti lunak.
4. Tuang campuran roti dan susu formula ke dalam mangkuk dan sajikan dengan pure apel.
Keterangan:
• Susu Formula Bubuk sesuai dengan yang biasa Anda berikan pada Bayi.
• Boleh digunakan Susu Formula karena susu tidak dimasak diatas api pada saat Puding Roti Apel diolah.
• Susu Formula dibuat dari 50 ml air hangat matang dicampur dan diaduk rata dengan 2 sendok takar susu formula bubuk.
Sumber: milis Dapur Bunda
2.10 Nasi Tim isi hati ayam
Untuk bayi mulai usia 8 bulan
Untuk 1 porsi
Bahan:
• 20 gr beras, cuci bersih
• 625 cc air
• 25 gr hati ayam
• 50 gr tahu
• 25 gr tomat
• 25 gr daun kangkung yang muda, iris halus
• 1 sdt margarin / mentega
• sedikit garam
Cara membuat:
1. Rebus beras dengan air, hati ayam, dan tahu sambil terus diaduk hingga menjadi bubur
2. Masukan kangkung dan tomat, masak sampai sayuran matang.
3. Tambahkan garam dan margarin/mentega. Angkat.
4. Tempatkan dalam wadah. Setelah dingin, siap diberikan pada bayi.
Sumber: milis Balita-Anda dari “Makanan Untuk Tumbuh Kembang Bayi” karangan Tuti Soenardi, Ahli Gizi.
2.11 Bubur Hunkwe Stroberi
Bahan :
• 1 sendok makan tepung maizena
• 50 gr stroberi blender hingga lembut
• 150 ml air
• 1 sdk makan susu formula
Cara Membuat:
1. Larutkan tepung maizena dengan air, aduk rata. Rebus dengan api kecil hingga mendidih dan tekstur mengental.
2. Sesaat sebelum diangkat, tambahkan susu formula lanjutan yang sudah dilarutkan dengan sedikit air. Tuang stroberi yang sudah dihaluskan, aduk rata. Masak lagi hingga mendidih. Angkat, sajikan.
Untuk 1 Porsi
2.12 Bubur Beras dan Melon
Bahan :
• 1 sdm tepung beras
• 50 gr melon, haluskan hingga lembut
• 150 ml air
• 1 sdm susu formula lanjutan, larutkan dengan air
Cara Membuat:
1. Larutkan tepung beras dengan air, didihkan sambil terus diaduk hingga mengental dan matang.
2. Sesaat sebelum diangkat, tambahkan melon yang sudah dihaluskan dan susu formula lanjutkan yang sudah di larutkan dengan air. aduk rata, angkat. hidangkan hangat.
2.13 Pure Pisang dan Tahu
Bahan :
• 1 buah pisang berukuran kecil
• 50 gram (3 ons) Tahu (pilihlah tahu jenis soft Tahu, yang lembut untuk dikonsumsi bayi)
Cara Membuat:
• Kupas dan haluskan pisang kemudian campurkan dengan tahu matang, lumatkan hingga menjadi pure. Anda juga bisa menambahkan buah mangga, aprikot, persik, dan buah-buahan lainnya bersama-sama dengan buah pisang.
2.14 Salmon dan Brokoli dengan Saus Keju
Bahan:
• 75gram fillet ikan salmon
• 15 gram Butter
• 50 gram brokoli
• 15 gram tepung
• 200 ml susu
• 20 gram keju gruyere
• sendok makan keju parmesan
• sendok makan mascarpone
Cara Membuat:
• Taruh ikan salmon diatas piring kemudian lumuri dengan butter. Tutupi dengan alumunium foil, dengan memberikan sedikit lubang sebagai ventilasi udara. Kemudian masukan microwave selama kurang lebih satu setengah jam. sementara itu kukus brokoli selama kurang lebih 4 menit
Untuk membuat saus keju:
• Lelehkan butter, aduk bersama tepung dan masak hingga satu menit. Perlahan-lahan tuang susu kedalam adonan, aduk kembali dengan api kecil selama kurang lebih 3 menit samapai saus mengental. Matikan api, aduk keju gruyere dan keju parmesan hingga meleleh, Kemudian aduk bersama dengan mascarpone. Haluskan ikan salmon, kemudian potong brokoli dengan potongan kecil-kecil, aduk ke dalam saus keju, Sajikan.
(untuk 3 porsi)
2.15 Resep – Resep Lain Makanan Bayi Usia 6-12 Bulan
• Bubur beras merah. masak air + 2 sendok tepung beras merah, beri susu formula sedikit atau gula merah.
• Bubur roti polos. Roti tawar setengah lembar tanpa ada kulit coklatnya. Cabik kecil-kecil,rebus dengan air secukupnya sampai setengah lunak, kemudian dicampur dengan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur makaroni polos. Rebus makaroni sampai setengah lunak dengan air panas, kemudian masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur kentang polos. Rebus 1/3 kentang ukuran sedang sampai setengah lunak dengan air panas kemudian masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur cornflake. Rebus 2-3 sdm cornflake sampai setengah lunak dengan air panas, kemudian masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur havermooth. Rebus 2-3 sdm havermooth sampai setengah lunak dengan air panas,kemudian masukkan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak.
• Bubur jagung. Kerok biji jagung muda rebus sampai lunak dgn air panas, kemudian campur dengan susu formula 30 cc, rebus sampai mendidih dan lunak (atau diblender setelah matang). Setelah itu disaring untuk menghilangkan kulitnya
• Bubur kacang hijau. Bubur instant kacang hijau dicampur dengan susu formula 30 cc aduk sampai rata dan halus.
• Menu makanan bayi sekali makan (satu set)Bubur nasi, wortel, bayam,kaldu ikan: wortel dan bayam diparut campur dengan bubur nasi, direbus lagi dengan kaldu ikan sampai lunak.
• Ikan yg dibuang duri dan kulitnya & tahu putih direbus, ditiriskan,dicacah sampai halus, campur kecap asin sedikit.
• Apel diparut, atau boleh dicampur yogurt tawar.
• Bubur kentang, brokoli, wortel,kaldu ikan teri: wortel dan brokoli diparut campur dgn bubur nasi, direbus lagi dengan kaldu ikan teri sampai lunak.
• Ikan teri (yang basah & halus) direbus sampai lunak, campur dengan setengah kuning telur rebus dan mayoneis (sedikit), aduk dengan sendok sampai lunak dan halus.
• Labu direbus sampai lunak, dihaluskan dengan sendok.
• Bubur makaroni, ikan tuna, keju parut: ikan tuna, makaroni, keju parut direbus sampai lunak, beri susu formula 30 cc, rebus lagi hingga lunak dan matang.
• Bunga kol dan tomat (tanpa biji) direbus, dihaluskan.
• Jeruk manis peras
• Bubur roti, pisang, ubi merah: rebus ubi merah sampai halus dan lunak,masukkan roti dan pisang yang sdh dikerok campur susu formula 30 cc, rebus lagi hingga matang.
• Kol,labu,ikandirebus, diparut dan disaring hingga lunak.
• Tomat diambil dagingnya (tanpa kulit dan biji), dihaluskan.
• Bubur kentang,kuning telur, kaldu ayam: rebus kentang dengan kaldu dari daging ayam yg dada (tanpa lemak) campur dengan setengah kuning telur yang direbus sebelumnya, haluskan.
• Dada ayam yang sudah direbus dicacah, dihaluskan.
• Wortel dan apel di campur, dijus.
• Bubur makaroni, kacang polong, wortel rebus sampai lunak, kemudian dihaluskan.
• Ikan dan jamur direbus sampai lunak, dicacah halus.
• Puding susu dan jeruk: rebus susu formula dengan air perasan jeruk, masukkan agar-agar bubuk secukupnya. Buat agar-agar lembek (tidak keras seperti untuk orang dewasa).
• Bubur jagung, asparagus: rebus kerokan biji jagung muda dan asparagus dengan air sampai lunak kemudian, bila sudah lunak masukkan air susu formula, sampai agak mengental kemudian dihaluskan.
• Salad bayam, tuna: rebus bayam dan ikan tuna sampai lunak, haluskan beri sedikit mayoneis
• Yogurt tawar dan sari buah melon. Pepaya diparut halus, tambahkan yogurt tawar.
• Tahu putih dan ati ayam: rebus tahu dan ati ayam sampai matang,haluskan.
• Jus jeruk, pepaya. Pepaya dijus dengan air jeruk.
• Bubur nasi, lobak, sawi putih, dan wortel. Semua direbus jadi satu sampai lunak, kemudian dihaluskan.
• Dada ayam direbus, dicacah, campur dengan ikan tengiri halus.
• Melon custard: rebus air susu formula, beri tepung maizena sedikit, dan kuning telur (1/3). Rebus hingga agak kental. Kemudian tabur parutanmelon di atasnya
• Bubur pasta, ati ayam, tomat: rebus pasta (untuk spageti), ati ayam, dan daging buah tomat hingga lunak, kemudian haluskan.
• Timun dan wortel diparut, haluskan beri sedikit mayoneis.
• Jus pisang madu: setengah buah pisang dipotong kecil, campur susu formula 30 cc ditambah 1 sdm madu, diblender hingga halus.
Untuk minum sesudah makan, kalau bisa jangan di beri air putih,tapi dibuat bervariasi misalnya :
1. Juice bayam: rebus bayam, bila sdh lunak dan airnya diblender
2. Air rebusan kacang hijau
3. Juice buah-buahan ( apel, jeruk, melon, kiwi,wortel, dll.)
4. Teh hijau yang mengandung vit. C
(untuk 3 porsi)
DAFTAR PUSTAKA
Asfuah, Sitti.2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika.
Wetscot,Patsy.2003.Makanan Sehat untuk Bayi dan Balita.Dian Rakyat.Jakarta.
//http//www.asianbrain.com
//http//www.google.com//balita-anda@balita-anda.com//
//http//www.budiboga.blogspot.com
//http//www.google.com//Gizi Seimbang Bagi Bayi//
//http//www.google.com//Ilmu Gizi Pada Anak,2000//
//http//www.google.com//Milis Balita-Anda “ Makanan Untuk Tumbuh Kembang bayi “ karangan Tutti Soenardi, Ahli Gizi//
//http//www.google.com//Perawatan Bayi Itu Penting//Dr.Suririnah.
www.InfoIbu.com
//http//www.resepnugraha.net
//http//www.resep-makanan.blogspot.com
//http//www.google.com//Tumbuh Kembang Anak//
terima kasih infonya:
BalasHapusCincin Kawin - http://www.cincinkawinjaya.com
Sepatu Futsal Murah Original - http://www.pendopostore.com
service ac jakarta selatan dutajayatechnic.blogspot.com
Obat Perangsang Wanita www.obatpaten.com
Obat Pembesar Penis www.obatpaten.com
Pijat Panggilan Jakarta http://cleopatra-spamassage.com
jasa seo murah www.jasaseo-murah.com
jasa order ebay jasabelanjaonline.com