PARADIGMA / KONSEPTUAL MODEL ASUHAN KEBIDANAN
PENGERTIAN
adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan). Meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan)
MACAM-MACAM MODEL ASUHAN KEBIDANAN
1. Medical Model
Merupakan fondasi dari praktek-praktek kebidanan yg sudah meresap di masyarakat
Meliputi proses penyakit, pemberian tindakan, dan komplikasi dari penyakit/tindakan
Konsekuensi, jika medical model digunakan dalam praktek kebidanan
2. Model Sehat untuk Semua (Health For All)
Diproklamirkan oleh WHO sejak th 1978
Fokus pada wanita, keluarga, dan masyarakat
Pelaksanan adalah bidan di komunitas
5 tema dalam HFA:
a. Mengurangi kesenjangan dalam kesehatan
b. Bentuk Yankes. Adalah kesehatan & pencegahan penyakit
c. Partisipasi masyarakat
d. Adanya kerjasama antar tim kesehatan
e. Berfokus pada Yankes. Primer
Model HFA dan definisi PHC 5 konsep WHO 1998:
Yankes bagi masyarakat secara keseluruhan sesuai kebutuhan
Yankes meliputi promotif, prefentif, curative & rehabilitatif
Yankes harus efektif & dapat diterima secara cultural
Masyarakat terlibat dalam yankes
Adanya kolaborasi linsek
Diproklamirkan oleh WHO sejak th 1978
Fokus pada wanita, keluarga, dan masyarakat
Pelaksanan adalah bidan di komunitas
5 tema dalam HFA:
a. Mengurangi kesenjangan dalam kesehatan
b. Bentuk Yankes. Adalah kesehatan & pencegahan penyakit
c. Partisipasi masyarakat
d. Adanya kerjasama antar tim kesehatan
e. Berfokus pada Yankes. Primer
Model HFA dan definisi PHC 5 konsep WHO 1998:
Yankes bagi masyarakat secara keseluruhan sesuai kebutuhan
Yankes meliputi promotif, prefentif, curative & rehabilitatif
Yankes harus efektif & dapat diterima secara cultural
Masyarakat terlibat dalam yankes
Adanya kolaborasi linsek
3. Model partisipasi
Adalah adanya partisipasi ibu dalam interaksinya dengan bidan pada tingkat individual maupun tingkat masyarakat
Kunci aspek partisipasi pasien meliputi:
Bantuan diri : pasien yg aktif terlibat dalam asuhan
Tidak medikalisasi & tidak professional
Demokrasi : keterlibatan pasien dalam decision making
3 tingkatan partisipasi :
Tk I : Menerima pelayanan secara pasif
Tk II : Partisipasi aktif dg rencana2 kes yg jelas mis, bertanya /mengajak diskusi
Tk III : berpartisipasi dalam pelaksanaan program kesehatan
TK IV : berpartisipasi dalam program pengawasan & evaluasi
Tk V : berpartisipasi dalam perencanaan program
Adalah adanya partisipasi ibu dalam interaksinya dengan bidan pada tingkat individual maupun tingkat masyarakat
Kunci aspek partisipasi pasien meliputi:
Bantuan diri : pasien yg aktif terlibat dalam asuhan
Tidak medikalisasi & tidak professional
Demokrasi : keterlibatan pasien dalam decision making
3 tingkatan partisipasi :
Tk I : Menerima pelayanan secara pasif
Tk II : Partisipasi aktif dg rencana2 kes yg jelas mis, bertanya /mengajak diskusi
Tk III : berpartisipasi dalam pelaksanaan program kesehatan
TK IV : berpartisipasi dalam program pengawasan & evaluasi
Tk V : berpartisipasi dalam perencanaan program
4. Model Mengkaji Kebutuhan Dalam Praktek Kebidanan
Sesuai filosofi bidan, dengan memandang kenormalan dari bumil, bulin, bufas dll maka mengkaji kebutuhan normal untuk mencegah komplikasi sangat diperlukan.
Model ini membutuhkan :
a. Pendekatan
b. Kerjasama antara bidan, ibu dan keluarga
c. Pertanyaan (untuk mengetahui pengetahuan ibu, apa yg diharapkan dll)
d. Pemberitahuan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan, rencana tindakan, alternative tindakan dll.
Unit komponen dalam model ini:
a. Ibu & keluarga (banyak variasi : norma patriakal, single parent, cerai dll)
b. Konsep kebutuhan (bio-psiko-sosio-kultural& spiritual)
c. Partnership(kerjasama dengan klien, keluarga maupun tim nakes)
d. Faktor kedekatan & keterbukaan (menghasilkan pengetahuan & keterampilan, pengharapan, kepercayaan, & perekanan)
Sesuai filosofi bidan, dengan memandang kenormalan dari bumil, bulin, bufas dll maka mengkaji kebutuhan normal untuk mencegah komplikasi sangat diperlukan.
Model ini membutuhkan :
a. Pendekatan
b. Kerjasama antara bidan, ibu dan keluarga
c. Pertanyaan (untuk mengetahui pengetahuan ibu, apa yg diharapkan dll)
d. Pemberitahuan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan, rencana tindakan, alternative tindakan dll.
Unit komponen dalam model ini:
a. Ibu & keluarga (banyak variasi : norma patriakal, single parent, cerai dll)
b. Konsep kebutuhan (bio-psiko-sosio-kultural& spiritual)
c. Partnership(kerjasama dengan klien, keluarga maupun tim nakes)
d. Faktor kedekatan & keterbukaan (menghasilkan pengetahuan & keterampilan, pengharapan, kepercayaan, & perekanan)
5. Model Menolong Bagi Bidan Di Ruang Kebidanan
Pemberian informasi (dengan komunikasi yg baik)
Pemberian pilihan & control (dilibibatkan dalam decision making)
Penerimaan klien saat bersalin (komunikasi yg baik)
Kesadaran diri sendiri (kekuatan & kelemahan)
6. Model Sistem Maternitas Di Komunitas
Bidan yg memberikan asuhan di komunitas akan melakukan rujukan bila menemukan adanya masalah, dan akan melanjutkan asuhannya setelah dikirim kembali ke bidan.
MACAM-MACAM ASUHAN KEBIDANAN
Asuhan kebidanan pada ibu hamil
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
Asuhan kebidanan pada neonatus & balita (sehat/sakit)
Asuhan kebidanan pada pelayanan KB
Asuhan kebidanan pada gangguan system reproduksi
KESIMPULAN
Dengan memahami berbagai model asuhan kebidanan diatas, diharapkan dapat membantu bidan dalam memberiksn asuhan kebidanan kepada kliennya.
Mungkin diperlukan kombinasi dalam prakteknya, sehingga sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan.
Bidan yg memberikan asuhan di komunitas akan melakukan rujukan bila menemukan adanya masalah, dan akan melanjutkan asuhannya setelah dikirim kembali ke bidan.
MACAM-MACAM ASUHAN KEBIDANAN
Asuhan kebidanan pada ibu hamil
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
Asuhan kebidanan pada neonatus & balita (sehat/sakit)
Asuhan kebidanan pada pelayanan KB
Asuhan kebidanan pada gangguan system reproduksi
KESIMPULAN
Dengan memahami berbagai model asuhan kebidanan diatas, diharapkan dapat membantu bidan dalam memberiksn asuhan kebidanan kepada kliennya.
Mungkin diperlukan kombinasi dalam prakteknya, sehingga sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar